Ustadz H Amir Mahmud yang juga ulama LDII.

MOJOKERTO, PD Muhammadiyah Kota Mojokerto menjadi tuan rumah kegiatan rutin sholat subuh berjamaah yang dipusatkan di Masjid An-Nur, Jalan Empunala, Kota Mojokerto, Minggu (30/10/2022). Kegiatan yang digagas Pengurus Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Mojokerto ini mengundang 223 undangan.

Terdiri dari wali kota, MUI, kepala Kemenag, OPD, ketua takmir masjid se-Kota Mojokerto, ormas Islam (LDII, NU, dan Muhammadiyah) BKMM, Prima DMI, tokoh agama/tokoh masyarakat, Camat, Polres, Kodim, dan masyarakat sekitar.

Acara ini diawali sholat subuh berjamaah dan dilanjutkan sambutan dari Ketua Takmir Masjid An-Nur. Dalam sambutannya, Ketua Takmir Masjid An-Nur merasa bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan ini, “Mohon maaf apabila dalam penghormatan kami kurang bisa maksimal,” katanya.

Acara dilanjutkan nasehat agama oleh Ustadz H Amir Mahmud yang juga salah satu ulama di LDII. Dalam cerahmahnya, ustadz yang pernah tinggal di Kota Makkah ini menerangkan arti pentingnya pembinaan generasi penerus. “Dari sisi teknologi informasi semakin berkembang bahkan semakin maju, tapi dari segi akhlak dan budi pekerti semakin turun. Slogan “Kecil Dimanja, Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Surga” ini seharusnya bisa diganti dengan “Kecil Dibina, Muda Berkarya, Tua Bersahaja, dan Mati Masuk Surga,” paparnya.

Menurutnya, hal ini yang harus ditekankan kepada generasi muda, “Tidak lupa generasi tua juga harus cawe-cawe (ikut serta) dalam pembinaan generasi penerus ini,” imbuhnya.

Disamping itu, generasi tua yang nantinya akan digantikan oleh generasi muda ini harus mampu menciptakan suasana yang bisa sejalan dengan zaman sekarang. “Jangan dipaksakan mengikuti model-model generasi tua yang ketinggalan zaman,” pungkasnya.

Sumber : Lines.id